saat di Cambridge University

saat di Cambridge University

Laman

Minggu, 31 Januari 2016

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (lagi)


Lemas saya setelah tahu tidak diterima dalam seleksi nasional masuk penerimaan perguruan tinggi negeri atau SNMPTN. Saat itu baru lulus dari pondok pesantren Husnul Khotimah Kuningan dan sedang ketar ketir mencari universitas untuk melanjutkan studi.

Sambil hati tak karuan, sambil googling manakah universitas yang masih membuka pendaftaran. Dan Binggo, adalah Universitas Diponegoro yang masih menerima pendaftaran mahasiswa lewat jalur ujian masuk atau UM. Saat itu tahun 2011, dan posisi orang tua sedang di rumah mbah. Hanya saya dan adik yang berada di rumah. Akhirnya malam itu juga saya putuskan harus mendaftar Universitas Diponegoro (Undip). Sambil berdoa dan menghubungi orang tua untuk meminta restu. Semoga kali ini jebol masuk universitas.

Saat yang paling menentukan selama empat tahun kedepan adalah ketika memilih jurusan. Mengapa? Karena jika salah memilih atau tidak sesuai dengan minat maka yang terjadi (seringnya) adalah tidak bisa optimal dalam jurusan itu. (namun kemudian saya belajar, banyak yang masih dapat dilakukan selain menyesali salah pilih jurusan)

Berbekal pengetahuan yang minim tentang jurusan-jurusan di universitas (bahkan saya dulu tidak tahu bedanya fakultas, prodi dan jurusan itu apa) akhirnya saya memilih tiga ; Manajemen, Ilmu ekonomi dan studi pembangunan dan manajemen sumber daya perairan Universitas Diponegoro sebagai jurusan pilihan saya (waktu itu saya ikut IPC sehingga bisa memilih 3 jurusan).

Kira kira dialog dengan adik saya waktu itu seperti ini;

“kholid, kira kira mas pilih jurusan apa ? mas taunya jurusan manajemen, mas ga mau ambil IPA lagi takut ga keterima dan mau kabur dari matematika. Menurut kholid mas ambil jurusan apa?”

“mas aja ga tau apa lagi olid mas hehe”

“mas ambil jurusan manajemen ya yang pertama, terus akuntansi yang kedua. Tapi sebentar dehm akuntansi dan manajemen kan dua jurusan dengan tingkat peminat yang hampir sama. Jadi kalau tidak keterima di manajemen berarti saya juga tidak akan diterima di akuntansi undip.
Lantas saya scroll mouse ke bawah dan...

Aha !!!
ada jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan. Ini aja gimana dek? Ini belajar apa ya?"

“olid ga tau mass hehe, udah bismillah mudah mudahan yang terbaik itu mas”

Haha begitulah awal mula sejarah empat tahun satu bulan sembilan belas hari yang akan saya habiskan di jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Undip

besoknya saya langsung menuju undip untuk ujian tes masuk jalur ujian mandiri atau UM Sambil menerka nerka ini jurusan apa, mungkin ini jurusan yang akan menjadikan saya pemborong karena ada tulisan (pem) bangunan nya hehe pikir saya saat itu.

Belajar Apa di IESP?

Menurut buku teks yang saya pelajari di semester satu, ilmu ekonomi adalah ilmu tentang memilih. Memilih alternatif terbaik bagi keinginan manusia yang tidak terbatas dengan keberadaan sumberdaya yang terbatas (silahkan cek buku pak Sadono Sukirno hehe)
Lantas mengapa ada tambahan Studi Pembangunan? Pertanyaan ini belum terjawab hingga saya menempuh semester 3 dan menemukan sendiri matakuliah (matkul) ekonomi pembangunan.

Menurut buku Ekonomi Pembangunan pak Todaro yang saya baca, lahirnya ilmu ekonomi dan studi pembangunan adalah sebagai jawaban atas tantangan ilmu ekonomi yang tidak mampu menjelaskan fenomena di dunia ketiga. Dunia ketiga adalah negara yang tidak masuk ke dalam predikat negara sangat sangat kaya (negara dunia pertama) atau negara sangat sangat miskin (negara dunia kedua). Jadi ilmu ekonomi dan studi pembangunan akan menemukan jawaban atas fenomena ekonomi yang terjadi di negara dunia ketiga seperti negara kita, Indonesia.

Apakah masuk ke jurusan sosial terbebas dari matematika?
Jangan dikira masuk sosial bisa kabur dari matematika. Tidak, hehe. justru IESP adalah sains yang logic yang salah satu alatnya adalah matematika.
Matematika adalah bahasa, alat yang mempermudah belajar ilmu ekonomi.

Jika kamu memutuskan memilih menjadi ekonom, ada tiga hal yang harus kamu tahu. Kamu harus bisa menjelaskan dengan dasar teori yang kuat, kemudian bisa merumuskan dalam persamaan matematis dan kemudian bagaimana gambar grafisnya. Ketiga hal tersebut tidak lain melatih agar seorang ekonom memiliki kemampuan yang komprehensif. Jadi tidak hanya asal ngomong tong kosong.

Sepengalaman saya 7 semeseter sebenarnya sudah selesai seluruh mata kuliah yang saya ambil. Setiap semester saya selalu kebagian jatah SKS 24 karena IP saya diatas 3 hehe, dengan target SKS 146 maka genap 7 semeseter saja kita sudah bisa menuntaskan seluruh mata kuliah di fakultas ekonomi undip jurusan IESP khususnya.
Akan saya jelaskan sedikit mata kuliah versi saya pribadi yang akan telah saya ambil di dalam menjalani kuliah jurusan IESP. Ini menurut pengalaman saya, pengalam orang lain mungkin bisa berbeda

Semester 1 : kebanyakan adalah mata kuliah pengantar seperti pengantar teori ekonomi, pengantar manajemen dan pengantar akuntansi. Semua mahasiswa baru dari jurusan akuntansi, manajemen dan IESP wajib mengambil mata kuliah pengantar tersebut. Usahakan lulus atau dapat nilai B, karena biasanya mata kuliah pengantar adalah mata kuliah prasyarat sebelum mata kuliah yang lebih inti dari masing masing jurusan (waktu itu SKS matkul ini 4 jadi berat kalo mendapat nilai C hehe). Oh iya semester satu ini juga ada mata kuliah agama, olahraga dan matematika ekonomi

Semester 2 : mulai masuk ke mata kuliah inti dari jurusan. Untuk jurusan IESP akan mendapat mata kuliah Mikroekonomi I, Makroekonomi I, Statistika Ekonomi, Ekonomi moneter I. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah prasyarat agar bisa mengambil mata kuliah lanjutan di semeseter 4. Otomatis jika kamu tidak lulus matakuliah tersebut contoh Mikroekonomi 1 mendapata nilai “D”, maka kamu tidak bisa mengambil Mikroekonomi 2 di semester berikutnya. Di semester dua ini ada juga beberapa matkul lain seperti bahasa indonesia dan bahasa inggris

Semester 3 : mendapat matakuliah yang menurut saya adalah ilmu yang cabang. Jika Makro, Mikro serta ekonomi pembangunan diibaratkan batang, maka mata kuliah berikut adalah cabangnya. Berikut beberapa matkul di semeseter 3: ekonomi publik 1 dan ekonomi industri 1, ekonomi internasional 1. Nah semeseter 3 juga kamu akan mulai dapat mata kuliah ekonomi pembangunan. Yang mana merupakan salah satu inti mata kuliah selain makro dan mikro. Oh iya kamu juga bisa mengambil beberapa mata kuliah pilihan seperti ekonomi koperasi

Semester 4 : beberapa mata kuliah semester 4 masih sama seperti semester 3. Adalah mata kuliah cabang seperti ekonomi pertanian, ekonomi sumberdaya manusia, ekonomi islam dan ekonomi kelembangaan. Yang spesial adalah kamu akan dapat matakuliah Ekonometrika. Yaitu gabungan dari matematika, statistika dan teori ekonomi. Khusus untuk ekonometrika ini merupakan mata kuliah yang mewajibkan kamu punya dasar statistika yang kuat, sebelumnya di semester 3 dan 2 kamu kan sudah dapat statistika ekonomi, maka jangan di sia siakan. Selanjutnya ada beberapa mata kuliah lanjutan seperti ekonomi publik 2 dan ekonomi pembangunan 2

Semester 5: mulai semester ini kamu akan diperkenalkan cara membuat skripsi dengan mendapatkan mata kuliah metodologi penelitian. Harapan dari mata kuliah ini sesungguhnya adalah agar kamu mempersiapkan karya fenomenal mu yaitu skripsi sejak jauh jauh hari. Di akhir kuliah metodologi penelitian kamu wajib membuat proposal penelitian yaitu dari bab pendahuluan, tinjauan pustaka hingga metodologi penelitian. Berdasarkan pengalaman yang baik adalah proposal tersebut benar benar kamu kembangkan menjadi skripsi aslimu. Sehingga ketika mengambil skripsi di semester 7 kamu tidak mengulang dari awal.

Semeseter 6 : matakuliah di semester ini kebanyakan adalah matakuliah cabang dalam tingkat lanjutan. Seperti ekonomi internasional 2, ekonomi pengembangan regional, ekonomi moneter internasional, perekonomian indonesia. Semester 6 sudah bisa mengajukan dosen pembimbing lho bagi yang sudah cukup sks-nya

Semester 7: kamu sudah bisa ambil skrispsi dan mendapatkan dosen pembimbing. Untuk di IESP undip, saya mengajukan dua nama dosen pembibing, setelah itu akan di Acc oleh kepala jurusan mana yang akan jadi dosbing kita.

Semester 8: beberapa teman sudah ada yang sidang skripsi, so jangan mau ketinggalan. sebisa mungkin skrispsi harus sudah selesai di semester 8, kan sudah genap empat tahun

Semester 9 : bagi kamu yang sudah selesai selamat saatnya wisuda, hehe.



Setelah lulus IESP kemana?

lebih tepatnya prospek kedepan seperti apa?
Memang harus diakui (di Indonesia) tidak banyak space pekerjaan khusus bagi teman teman IESP, ada lowongan kerja khusus lulusan IESP namun tidak sebanyak lowongan untuk jurusan manajemen dan akuntansi. Namun begitu bukan berarti ilmu yang kita dapatkan tidak bisa kita manfaatkan. Dalam beberapa kesempatan keahlian meneliti anak anak IESP menjadi andalan. Selain itu banyak teman teman dan kakak kelas saya buktinya diterima kerja di perusahaan atau instansi bonafide. Memang ada yang sesuai dengan jurusan ada yang tidak sesuai. Beberapa diterima yang diperbankan, kementerian keuangan, astra, dan di sektor keuangan lain.

Meriset (baca: membaca teori, mencari data, mengolah dan menganalisis data, menginterpretasikan hasil analisis, dan menyimpulkan penemuan sehingga menemukan bukti baru yang memperkuat teori atau bertolak belakang dengan teori yang sudah ada) adalah makanan utama kawan kawan IESP. Jadi pekerjaan yang bersinggungan dengan meriset sesuatu bisa menjadi lahan bagi lulusan IESP.

Menurut kawan saya M Fahmi Priyatna dan Nur fahmi Rofiq sambil menunggu pekerjaan tetap atau panggilan beasiswa , lulusan IESP bisa bergabung menjadi asisten peneliti. Baik di dalam kampus bergabung bersama penelitian dosen (seru lho, dapet duit dan ilmu) atau di luar kampus seperti asisten peneliti (aspen) Bank Indonesia, atau bergabung bersama institusi peneliti seperti INDEF.

saya pribadi belum langsung mau kerja. Saya merasa ilmu saya masih sangat sedikit sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Mohon doanya yaa.

Melanjutkan kuliah dapat menjadi alternatif terbaik. Menurut saya , sekolah di Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan tingkat S1 merupakan dasar sangat baik untuk kemudian dapat melanjutkan studi.

Melanjutkan studi dengan tujuan menjadi seorang ekonom yang memiliki spesialisasi atau ahli dalam bidang yang dipilih. Saya pribadi merencanakan ingin mendalami ekonomi islam di Inggris, mohon doanya dari pembaca sekalian J




Selasa, 19 Januari 2016

Janji Gunung Ungaran


Ini kali kedua aku ke gunung Ungaran. Gunung yang berada di kabupaten Semarang, di sebelah kanan arah jalan raya Semarang – Solo. Naik gunung ungaran kali ini demi melaksanakan janjiku yang tertunda; jika terpilih menjadi ketua BEM FEB 2014/2015 maka akan aku daki gunung ini sampai puncak. Haha janji yang aneh sekaligus menantang. Lama waktu berlalu hingga dua tahun berikutnya baru kesempatan ini datang. Maka inilah perjalananku ke Ungaran bersama sahabat wisma Erdogan; Aab, Naufal, Rasyid, Irwin dan Bagus.

Pukul 10 malam kami berangkat dari wisma Erdogan, sekitar satu jam perjalanan daerah Bandungan. Melewati situs wisata Umbul Sidomukti, akhirnya kami sampai ke pos Mawar, pos dimana kami memarkirkan kendaraan kami.

Oh iya mengapa pos ini dinamai pos Mawar? Jika aku perhatikan jalan diantara Umbul Sidomukti hingga pos mawar, banyak sekali rumah warga yang punya kebun mawar, seperti lagu “mawar melati semuanya indah” itu benar ternyata. aku lihat bunga mawar merah dan putih bertebaran. Sebuah potensi ekonomi desa pikirku.

Hari itu hari senin (11/01/2016), pikirku gunung Ungaran akan sepi. Biasanya gunung Ungaran sangat ramai pada hari libur. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri, bisa berfoto ria mengambil angle yang keren tanpa mengantri. Hehe.

Jam 12 malam tepat kami mulai mendaki. Jarak antara pos mawar dan pos 1 cukup dekat, tidak sampai 20 menit, sedangkan jarak antara pos 1 dan pos 2 kurang dari 30 menit. Paling jauh adalah jarak pos 2 ke puncak, kami berjalan hampir 3 jam. Sebagai catatan kami melakukan perjalanan dengan santai hehe, jadi mungkin bisa lebih cepat bagi para pendaki ahli.

Jalur pendakian yang kami lalui sebenarnya adalah jalur yang cenderung ringan. Antara pos 1 hingga pos 2, kemudian pos 2 hingga kebun teh adalah jalan yang cenderung landai. Memang naik turun namun tidak terlalu berat. Namun setelah melewati kebun teh dan arah ke puncak gunung ungaran, barulah perjuangan dimulai.

Jalur yang menaik curam bahkan lebih dari 45 derajat kemiringan menjadi sebuah tantangan. Sesekali kami beristirahat sambil menikmati bekal bawaan, yap air dan roti menjad energi kami. Disepanjang jalan yang kami lewati, kami temukan banyak bebatuan dan akar pohon. Saya pikir banyaknya batu dan pohon cukup membantu untuk menjadi pijakan.

Tepat 15 menit sebelum azan subuh, kami mendirikan tenda. Sebenarnya sudah dekat lagi dengan puncak. Namun, kami sudah kedinginan dan lelah. Jadi kami putuskan untuk membuat tenda dan tidur hingga subuh.

Selepas subuh kami melanjutkan perjalanan. Semua barang yang berat-berat saya taruh di tenda, kami ke puncak hanya membawa bekal makanan saja.
Jalan semakin terjal, batu semakin besar. Mendaki semakin menantang. Namun foto semakin banyak haha. Teringat nasihat aab mengenai kode etik Petualang; jangan mengambil apapun kecuali foto, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak dan jangan membunuh kecuali waktu


Akhirnya pukul 6 kami sampai di atas puncak gunuung ungaran dengan ketinggian 2050 meter diataas permukaan laut. Yang terlihat adalah alam indonesia yang luar biasa, hijau pepohonan, diselingi hangat matahari yang baru terbit. Lukisan alam khas ciptaan Allah yang Maha Indah.  Aku bersyukur janji telah tertunaikan, serta berterimakasih kepada Aab, Naufal, Rasyid, Irwin, Bagus yang bersedia menemani perjalanan ke gunung Ungaran kali ini.



Berikut peralatan yang menurutku wajib dibawa:
  1. Senter
  2. Jaket
  3. Makanan dan Air secukupnya
  4. Uang secukupnya
  5. Tenda
  6. Sleeping bag
  7. Kamera
  8. Teremos buat bikin kopi di atas
Perkiraan biaya:
Bensin Motor PP Rp. 20.000
Parkir Motor di Pos Ungaran Rp. 5.000
Makanan dan air secukupnya Rp. 20.000
Total Rp. 45.000

Senin, 18 Januari 2016

Bertandang Ke Pulau Panjang

Hari ahad yang lalu (10/01/2016), saya berkesempatan untuk mengunjungi pantai Bandengan, Jepara untuk kesekian kali.

Bagi anak undip salah satu destinasi yang layak untuk dikunjungi adalah pantai Bandengan. Selain pasir pantainya yang putih dan lautnya yang biru, ternyata ada satu destinasi lagi yang dapat menjadi alternatif untuk dikunjungi. Pulau Panjang namanya.



Untuk menuju pulau panjang kita dapat menyewa perahu. setiap orang dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000 sudah PP. jarak antara pantai Bandengan ke pulau panjang sekitar 20 menit. oh iya, untuk masuk ke pulau Panjang juga dikenakan biaya sebesar Rp. 3000/orang


Saya belum tahu mengapa pulau ini dinamai pulau panjang sejujurnya. Namun setelah saya memutari pulau itu dengan berjalan kaki bersama teman-teman saya, saya menyimpulkan ternyata jalanan yang saya lalui berbentuk seperti persegi panjang.

Sepanjang perjalanan setapak, pemandangan disisi kiri saya adalah pantai dengan pasir putih sedangkan disisi kanan adalah pepohonan hijau.

Oh iya, di pulau panjang juga ada makam seorang yang bernama syekh Abu Bakal Al Baa'lawy. Saya belum begitu paham dia itu siapa, hehe. Namun beberapa orang pergi ke makam beiau. Mudah mudahan untuk mengingat kematian demi meningkatkan keimanan dan bukan tujuan lain.

Satu kali saya memutari pulau panjang membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Menurut saya waktu yang paling pas untuk ke Pulau Panjang adalah pagi sekitar jam 7, karena jam 9 sudah sangat panas untuk di berada di pantai. 
ditengah perjalanan kami sempat mengambil gambar, memang ada foto booth yang pas untuk take picture. Ada tulisan besar Taman Pulau Kecil Pulau Panjang disana.



Oke setelah puas berfoto ria, akhirnya kami kembali ke pantai Bandengan dengan naik perahu yang sama tanpa membayar lagi. Karena tiket untuk naik perahu sudah masuk juga untuk tiket pulangnya.

berikut estimasi biaya lengkap untuk 6 orang dengan naik mobil pribadi
  1. Bensin Semarang - Jepara naik mobil = Rp. 150.000
  2. Masuk Pantai Bandengan (Rp. 5000 x 6) = Rp. 30.000
  3. Sewa Perahu PP (Rp. 15.000 x 6) = Rp.90.000
  4. Masuk pulau panjang (Rp. 3000 x 6) = Rp. 18.000
total = Rp. 288.000
rata rata biaya per orang = Rp. 48.000

Kamis, 14 Januari 2016

Bagaimana Mahasiswa Ekonomi Mencari Data? (2)

Melanjutkan tulisan saya  mengenai ‘bagaimana mahasiswa ekonomi mencari data’
Sebelumnya saya menshare tentang dua website dalam negeri yang bisa menjadi referensi mencari data. 

berikut ini saya share dua website dari luar negri yang memiliki data makroekonomi indonesia bahkan makroekonomi dunia.

Pertama: World Bank ( data.worldbank.org )

Ada sejarah menarik mengenai World bank. World bank telah merintis keterbukaan data sejak lama. Namun per tanggal 1 Juli 2010 world bank kembali menegaskan diri terhadap keterbukaan. Tidak hanya data yang dapat di akses melalui website worldbank.org namun juga dokumen dokumen penting lain seperti dokumen yang berisi keputusan dewan dan petinggi world bank. Kebijakan tersebut diambil dengan harapan worldbank semakin meningkat akuntabilitas dan transparansinya terutama terhadap informasi.

Data dari worldbank mencakup data makroekonomi seluruh dunia. Data yang tersedia bisa dipilih berdasarkan: pernegara (by country), per topik tertentu (by topic), atau per indikator indikator ekonomi tertentu (by indicator).

Untuk mengunduh data dari worldbank sangat mudah. Hanya klik tulisan DOWNLOAD DATA di bagian kanan atas web dan pilih format EXCEL.



Jika beruntung data yang terunduh bisa memiliki periode yang sangat panjang. Beberapa kali saya mengunduh data saya dapati data mulai tahun 1960 hingga 2010, cukup lumayan untuk dianalisis regresi.

Berita baik untuk teman teman mahasiswa ekonomi. World Bank saat ini sudah mulai menerbitkan data hingga tingkat kabupaten dan kota se-Indonesia dengan berbagai format data makroekonomi. yaitu melalui website : INDODAPOER



memang karena baru di launching, jadi ketersediaan datanya masih minim. Namun menurut saya kedepan website INDODAPOER tersebut akan menjadi lebih sentral dengan semakin banyaknya periode data yang dimiliki.

Kedua : Federal Reserve Economic Data FRED 

https://research.stlouisfed.org/fred2/categories )

FRED adalah website dari bank sentral Amerika. merupakan salah satu website favorit saya dalam mencari data kuantitatif. mengapa? karena terdapat beberapa fitur yang membuat saya jatuh cinta sama website FRED. seperti:

  • seperti world bank memiliki periode data yang cukup panjang.
  • dapat memilih bentuk periode data apakah bulanan, quartalan atau tahunan
  • kita dapat menseleksi data yang akan kita unduh sesuai kebutuhan
  • terdapat grafik dari data yang tersedia sehingga dapat menjadikan gambaran awal perkembangan data.



terlebih dahulu kita diwajibkan mendaftar dalam website FRED. selanjutnya untuk mengunduh kita tinggal memasukkan data yang kita inginkan ke "keranjang data" (add data to list). 

sebelum mengunduh, kita juga dapat memilih dalam bentuk apa data kita unduh; apakah dalam bentuk  asli (level), perubahan tahun (change), persen perubahan (aPercent Change) dan lain lain.

jika sudah kita tentukan dalam bentuk apa maka selanjutnya tinggal mengklik "add series to my data list"  dan kemudian data sudah dapat di unduh (setelah klik satu tahap lagi).



berikut ini contoh tampilan grafik yang ada di website FRED


Demikian beberapa website yang dapat dijadikan referensi dalam mencari data bagi mahasiswa ekonomi. semoga bermanfaat.

tambahan: bagi yang ingin mencoba mencari data mikro ekonomi dapat melalui web:
  • http://www.rand.org/labor/FLS/IFLS.html
seperti FRED untuk mengunduhnya harus login terlebih dahulu.

Selasa, 12 Januari 2016

Bagaimana Mahasiswa Ekonomi Mencari Data? (1)

Bagi mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan mencari data adalah sebuah kebutuhan. “All i want to be in number” begitu lagu kebangsaan anak ekonomi yang sudah mendarah daging dan sering dinyanyikan. lagu itu bermakna segala sesuatu harus dapat ditunjukkan dengan data. Penggunaan data dimaksudkan agar fakta dapat tersampaikan dengan komprehensif dan jelas.

Data time series merupakan bentuk data yang paling biasa digunakan. Data time series menunjukkan historis dari kejadian sebuah variabel ekonomi. Dalam bahasa ekonometrika sederhana rentetan data dari suatu periode tertentu menunjukkan perilaku dari sebuah variabel. Dengan adanya data time series, seorang ekonom dapat membuktikan apakah sebuah teori berlaku atau tidak berlaku. Adanya data memperkuat teori juga dapat membantah sebuah teori.

Untuk keperluan pengujian hubungan antara variabel, sudah mafhum bagi mahasiswa ekonomi membutuhkan data time series dalam periode yang cukup panjang agar dapat di olah (baca : regress) dan diinterpretasi.

Pada kesempatan kali ini saya mau share mengenai sumber data ekonomi dan cara mengambil datanya bagi keperluan mahasiswa ekonomi, terkhusus adik adik IESP se-indonesia.

Data yang saya share merupakan data kuantitatif yang sangat berguna bagi pengolahan ekonometrika kuantitatif. Bisa juga di jadikan olahan data deskriptif yang mungkin berguna sebagai gambaran awal penelitian.

Memang tidak semua data bisa diperoleh, tapi pengalaman saya selama empat tahun kuliah di IESP undip, saya pernah mendapat data data seperti : 
  1. Data makroekonomi seperti inflasi, Pendapatan Nasional (PDB / GDP), penganguran, exchange rate, Jumlah Penduduk dan masih banyak lagi.
  2. Data harga pangan dunia seperti harga kopi, harga jagung, harga kedelai, harga kelapa sawit
  3. Data Mikroekonomi: terkait data mikro ekonomi mungkin saya belum bisa banyak share. Karena selama berkuliah saya jarang meneliti mengenai mikro ekonomi. Mungkin dapat ditelisik dengan kata kunci IFLS kalau tidak salah.
Berikut sumber data dari beberapa website dalam negeri yang dapat dimanfaatkan:

Pertama:Badan Pusat Statistik  ( www.bps.go.id )


Badan Pusat Statistik atau BPS adalah website paling awal yang biasanya dikunjungi. Cukup mudah untuk mengunduh data yang tertera di tabel. Hanya dengan mengklik tulisan unduh tabel (lingkaran merah) data langsung terunduh.

Namun menurut saya kurangnya pengambilan data dari BPS adalah sebagai berikut:
  • Terkadang format titik dan koma tidak sesuai dengan komputer saya, jadi harus membetulkan dulu agar data bisa diolah
  • Rentang periode data menurut saya kurang, hanya sekitar 10-15 maksimal 20 tahun itu juga jarang. Bagi ekonom, semakin banayak rentang periode data semakin menunjkkan hasil yang confident dalam mengolahnya.
Kedua: SDDS Bank Indonesia ( www.bi.go.id/sdds )


SDDS merupakan cara lain mendapatkan data dari bank indonesia, tidak masuk lewat website muka Bank Indonesia namun langsung menuju kepada data. SDDS sendiri adalah singkatan dari SPECIAL DATA DISSEMINATION STANDARD. 

Misalkan kita mau mengunduh data GDP atas dasar harga berlaku tahun 2000 (GDP at current prices based on 2000). Maka kita hanya tinggal mengklik tulisan hijau di sebelah kanan (lingkar warna merah) dan data langsung terunduh ke komputer.

Kelebihan mengunduh data dari SDDS Bank Indonesia menurut saya adalah:

cara menguduhnya simpel dan tidak perlu mendaftar atau login sehingga mudah bagi yang membutuhkan data secara cepat.

Selanjutnya saya akan menshare website sumber data ekonomi yang berasal dari luar negeri di tulisan saya berikutnya.

Senin, 11 Januari 2016

Oyster, Satu Kartu Untuk Muter-Muter di London

Sebagai pelengkap kedua tulisan saya mengenai sistem transportasi di London, kali ini saya akan menjelaskan tentang si Oyster, sebuah kartu multi trip di London.

Sudah sejak lama sistem transportasi di London Cashless (Baca: tidak membayar langsung dengan uang recehan). Semua sistem pembayaran di dalam transportasi London menggunakan sebuah kartu yang bernama OYSTER:



Oyster bisa digunakan untuk naik Bus dan Underground (baca: Kereta bawah tanah). enaknya transportasi di London adalah semua jenis transportasi saling terhubung atau terintegrasi.

Oke, yang sebaiknya kamu lakukan setibanya kamu sampai ke bandara Heathrow London, adalah mencari stasiun. Tenang Statiunnya masih berada di daerah bandara kok.

lalu lakukan pembelian awal kartu Oyster seharga 5 Pound. Agar lebih aman lakukan juga Top Up minimal 20 Pound.

Sekedar informasi untuk setiap kali naik Bus, kita akan dikenakan tarif sekitar 1,5 Pound. Artinya saldo yang tadi sudah kita top Up akan berkurang 1,5 Pound.

Sedangkan untuk Underground kira kira setiap kali naik underground akan dikenakan 3-5 Pound.

Berita baiknya adalah jika kita hanya naik bis saja dalam satu hari, maka maksimal saldo kita hanya akan dipotong 5 Pound. Sedangkan jika seharian naik kereta saja maksimal hanya dipotong 7 Pound. 

Jadi jika kita naik Bis dan Kereta dan kita muter muter pakai kartu Oyster, maksimal saldo kita akan berkurang hanya 12 Pound.


Sangat sederhana bukan?

Jika kamu kesulitan untuk membeli Oyster atau melakukan Top Up, maka jangan segan meminta bantuan kepada Bapak/ Ibu Polisi yang berada di daerah sekitar stasiun. mereka akan dengan senang hati sambil tersenyum ramah mengarahkan anda. 

Yeah I Love London, Because it. Penduduknya Ramah dan berbahasa inggris
Senang rasanya bisa mengerti apa yang dikatakan ibu polisi atau bapak bapak penjaga makanan. 

Eitss tapi jangan salah, karena London itu kota wisata yang Openned bagi siapa saja, maka peluang pencopetan juga besar.

Hati hati ya. jangan membawa uang cash berlebihan, bawalah secukupnya dan jagalah Paspor Kalian jangan sampai hilang. Karena sekali hilang bisa jadi kalian akan kesulitan untuk kembali pulang ke Indonesia

Akhir tulisan mengenai transportasi di London saya tutup dengan Fakta mengejutkan.

Tahukah kamu bahwa perusahaan yang menaungi transportasi London atau biasa disebut Transport For London (TfL) tidak mengambil keuntungan dari setiap pound yang kamu bayarkan?

Menurutku hal tersebut mengagumkan. Sangat bisa dijadikan contoh bagi perbaikan transportasi di Indonesia. Di London, uang yang di terima kemudian digunakan untuk Re-Investasi atau investasi kembali sehingga transportasi di London semakin baik setiap harinya.

Ini adalah semacam “PROPAGANDA” bagi Transportation for London agar transportasi di London semakin baik. Berikut website resmi TfL: