Lemas saya setelah tahu tidak diterima dalam seleksi nasional masuk penerimaan perguruan tinggi negeri atau SNMPTN. Saat itu baru lulus dari pondok pesantren Husnul Khotimah Kuningan dan sedang ketar ketir mencari universitas untuk melanjutkan studi.
Sambil hati tak karuan, sambil googling
manakah universitas yang masih membuka pendaftaran. Dan Binggo, adalah
Universitas Diponegoro yang masih menerima pendaftaran mahasiswa lewat jalur
ujian masuk atau UM. Saat itu tahun 2011, dan posisi orang tua sedang di rumah
mbah. Hanya saya dan adik yang berada di rumah. Akhirnya malam itu juga saya putuskan
harus mendaftar Universitas Diponegoro (Undip). Sambil berdoa dan menghubungi
orang tua untuk meminta restu. Semoga kali ini jebol masuk universitas.
Saat yang paling menentukan selama
empat tahun kedepan adalah ketika memilih jurusan. Mengapa? Karena jika salah
memilih atau tidak sesuai dengan minat maka yang terjadi (seringnya) adalah tidak
bisa optimal dalam jurusan itu. (namun kemudian saya belajar, banyak
yang masih dapat dilakukan selain menyesali salah pilih jurusan)
Berbekal pengetahuan yang minim tentang
jurusan-jurusan di universitas (bahkan saya dulu tidak tahu bedanya fakultas,
prodi dan jurusan itu apa) akhirnya saya memilih tiga ; Manajemen, Ilmu ekonomi
dan studi pembangunan dan manajemen sumber daya perairan Universitas Diponegoro
sebagai jurusan pilihan saya (waktu itu saya ikut IPC sehingga bisa memilih 3 jurusan).
Kira kira dialog dengan adik saya waktu
itu seperti ini;
“kholid, kira kira mas pilih jurusan
apa ? mas taunya jurusan manajemen, mas ga mau ambil IPA lagi takut ga keterima
dan mau kabur dari matematika. Menurut kholid mas ambil jurusan apa?”
“mas aja ga tau apa lagi olid mas hehe”
“mas ambil jurusan manajemen ya yang pertama,
terus akuntansi yang kedua. Tapi sebentar dehm akuntansi dan manajemen kan dua
jurusan dengan tingkat peminat yang hampir sama. Jadi kalau tidak keterima di
manajemen berarti saya juga tidak akan diterima di akuntansi undip.
Lantas saya scroll mouse ke bawah
dan...
Aha !!!
ada jurusan ilmu ekonomi dan studi
pembangunan. Ini aja gimana dek? Ini belajar apa ya?"
“olid ga tau mass hehe, udah bismillah mudah
mudahan yang terbaik itu mas”
Haha begitulah awal mula sejarah empat
tahun satu bulan sembilan belas hari yang akan saya habiskan di jurusan Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Undip
besoknya saya langsung menuju undip
untuk ujian tes masuk jalur ujian mandiri atau UM Sambil menerka nerka ini
jurusan apa, mungkin ini jurusan yang akan menjadikan saya pemborong karena ada
tulisan (pem) bangunan nya hehe pikir saya saat itu.
Belajar
Apa di IESP?
Menurut buku teks yang saya pelajari di
semester satu, ilmu ekonomi adalah ilmu tentang memilih. Memilih alternatif
terbaik bagi keinginan manusia yang tidak terbatas dengan keberadaan sumberdaya
yang terbatas (silahkan cek buku pak Sadono Sukirno hehe)
Lantas mengapa ada tambahan Studi
Pembangunan? Pertanyaan ini belum terjawab hingga saya menempuh semester 3 dan
menemukan sendiri matakuliah (matkul) ekonomi pembangunan.
Menurut buku Ekonomi Pembangunan pak
Todaro yang saya baca, lahirnya ilmu ekonomi dan studi pembangunan adalah
sebagai jawaban atas tantangan ilmu ekonomi yang tidak mampu menjelaskan
fenomena di dunia ketiga. Dunia ketiga adalah negara yang tidak masuk ke dalam
predikat negara sangat sangat kaya (negara dunia pertama) atau negara sangat
sangat miskin (negara dunia kedua). Jadi ilmu ekonomi dan studi pembangunan
akan menemukan jawaban atas fenomena ekonomi yang terjadi di negara dunia
ketiga seperti negara kita, Indonesia.
Apakah masuk ke jurusan sosial terbebas
dari matematika?
Jangan dikira masuk sosial bisa kabur
dari matematika. Tidak, hehe. justru IESP adalah sains yang logic yang salah
satu alatnya adalah matematika.
Matematika adalah bahasa, alat yang
mempermudah belajar ilmu ekonomi.
Jika kamu memutuskan memilih menjadi ekonom,
ada tiga hal yang harus kamu tahu. Kamu harus bisa menjelaskan dengan dasar
teori yang kuat, kemudian bisa merumuskan dalam persamaan matematis dan
kemudian bagaimana gambar grafisnya. Ketiga hal tersebut tidak lain melatih
agar seorang ekonom memiliki kemampuan yang komprehensif. Jadi tidak hanya asal
ngomong tong kosong.
Sepengalaman saya 7 semeseter
sebenarnya sudah selesai seluruh mata kuliah yang saya ambil. Setiap semester
saya selalu kebagian jatah SKS 24 karena IP saya diatas 3 hehe, dengan target
SKS 146 maka genap 7 semeseter saja kita sudah bisa menuntaskan seluruh mata
kuliah di fakultas ekonomi undip jurusan IESP khususnya.
Akan saya jelaskan sedikit mata kuliah versi
saya pribadi yang akan telah saya ambil di dalam menjalani kuliah jurusan IESP.
Ini menurut pengalaman saya, pengalam orang lain mungkin bisa berbeda
Semester 1 : kebanyakan adalah mata
kuliah pengantar seperti pengantar teori ekonomi, pengantar manajemen dan
pengantar akuntansi. Semua mahasiswa baru dari jurusan akuntansi, manajemen dan
IESP wajib mengambil mata kuliah pengantar tersebut. Usahakan lulus atau dapat
nilai B, karena biasanya mata kuliah pengantar adalah mata kuliah prasyarat
sebelum mata kuliah yang lebih inti dari masing masing jurusan (waktu itu SKS matkul ini 4 jadi berat kalo mendapat nilai C hehe). Oh iya semester
satu ini juga ada mata kuliah agama, olahraga dan matematika ekonomi
Semester 2 : mulai masuk ke mata kuliah
inti dari jurusan. Untuk jurusan IESP akan mendapat mata kuliah Mikroekonomi I,
Makroekonomi I, Statistika Ekonomi, Ekonomi moneter I. Mata kuliah tersebut
merupakan mata kuliah prasyarat agar bisa mengambil mata kuliah lanjutan di
semeseter 4. Otomatis jika kamu tidak lulus matakuliah tersebut contoh
Mikroekonomi 1 mendapata nilai “D”, maka kamu tidak bisa mengambil Mikroekonomi
2 di semester berikutnya. Di semester dua ini ada juga beberapa matkul lain
seperti bahasa indonesia dan bahasa inggris
Semester 3 : mendapat
matakuliah yang menurut saya adalah ilmu yang cabang. Jika Makro, Mikro serta
ekonomi pembangunan diibaratkan batang, maka mata kuliah berikut adalah
cabangnya. Berikut beberapa matkul di semeseter 3: ekonomi publik 1 dan ekonomi
industri 1, ekonomi internasional 1. Nah semeseter 3 juga kamu akan mulai dapat
mata kuliah ekonomi pembangunan. Yang mana merupakan salah satu inti mata
kuliah selain makro dan mikro. Oh iya kamu juga bisa mengambil beberapa mata
kuliah pilihan seperti ekonomi koperasi
Semester 4 : beberapa mata kuliah
semester 4 masih sama seperti semester 3. Adalah mata kuliah cabang seperti
ekonomi pertanian, ekonomi sumberdaya manusia, ekonomi islam dan ekonomi
kelembangaan. Yang spesial adalah kamu akan dapat matakuliah Ekonometrika.
Yaitu gabungan dari matematika, statistika dan teori ekonomi. Khusus untuk
ekonometrika ini merupakan mata kuliah yang mewajibkan kamu punya dasar
statistika yang kuat, sebelumnya di semester 3 dan 2 kamu kan sudah dapat
statistika ekonomi, maka jangan di sia siakan. Selanjutnya ada beberapa mata
kuliah lanjutan seperti ekonomi publik 2 dan ekonomi pembangunan 2
Semester 5: mulai semester ini kamu
akan diperkenalkan cara membuat skripsi dengan mendapatkan mata kuliah
metodologi penelitian. Harapan dari mata kuliah ini sesungguhnya adalah agar
kamu mempersiapkan karya fenomenal mu yaitu skripsi sejak jauh jauh hari. Di
akhir kuliah metodologi penelitian kamu wajib membuat proposal penelitian yaitu
dari bab pendahuluan, tinjauan pustaka hingga metodologi penelitian.
Berdasarkan pengalaman yang baik adalah proposal tersebut benar benar kamu
kembangkan menjadi skripsi aslimu. Sehingga ketika mengambil skripsi di
semester 7 kamu tidak mengulang dari awal.
Semeseter 6 : matakuliah di semester
ini kebanyakan adalah matakuliah cabang dalam tingkat lanjutan. Seperti ekonomi
internasional 2, ekonomi pengembangan regional, ekonomi moneter internasional,
perekonomian indonesia. Semester 6 sudah bisa mengajukan dosen pembimbing lho
bagi yang sudah cukup sks-nya
Semester 7: kamu sudah bisa ambil
skrispsi dan mendapatkan dosen pembimbing. Untuk di IESP undip, saya mengajukan dua nama dosen pembibing, setelah itu akan di Acc oleh
kepala jurusan mana yang akan jadi dosbing kita.
Semester 8: beberapa teman sudah ada
yang sidang skripsi, so jangan mau ketinggalan. sebisa mungkin skrispsi harus sudah selesai di semester 8, kan sudah genap empat tahun
Semester 9 : bagi kamu yang sudah
selesai selamat saatnya wisuda, hehe.
Setelah
lulus IESP kemana?
lebih tepatnya prospek kedepan
seperti apa?
Memang harus diakui (di Indonesia)
tidak banyak space pekerjaan khusus bagi teman teman IESP, ada lowongan kerja khusus lulusan
IESP namun tidak sebanyak lowongan untuk jurusan manajemen dan akuntansi. Namun
begitu bukan berarti ilmu yang kita dapatkan tidak bisa kita manfaatkan. Dalam
beberapa kesempatan keahlian meneliti anak anak IESP menjadi andalan. Selain
itu banyak teman teman dan kakak kelas saya buktinya diterima kerja di perusahaan atau instansi bonafide. Memang ada
yang sesuai dengan jurusan ada yang tidak sesuai. Beberapa diterima
yang diperbankan, kementerian keuangan, astra, dan di sektor keuangan lain.
Meriset (baca: membaca teori, mencari
data, mengolah dan menganalisis data, menginterpretasikan hasil analisis, dan
menyimpulkan penemuan sehingga menemukan bukti baru yang memperkuat teori atau
bertolak belakang dengan teori yang sudah ada) adalah makanan utama kawan kawan
IESP. Jadi pekerjaan yang bersinggungan dengan meriset sesuatu bisa menjadi
lahan bagi lulusan IESP.
Menurut kawan saya M Fahmi Priyatna dan Nur fahmi
Rofiq sambil menunggu pekerjaan tetap atau panggilan beasiswa , lulusan IESP bisa
bergabung menjadi asisten peneliti. Baik di dalam kampus bergabung bersama
penelitian dosen (seru lho, dapet duit dan ilmu) atau di luar kampus seperti
asisten peneliti (aspen) Bank Indonesia, atau bergabung bersama institusi
peneliti seperti INDEF.
saya pribadi belum langsung mau kerja. Saya
merasa ilmu saya masih sangat sedikit sehingga saya memutuskan untuk
melanjutkan kuliah. Mohon doanya yaa.
Melanjutkan kuliah dapat menjadi
alternatif terbaik. Menurut saya , sekolah di Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
tingkat S1 merupakan dasar sangat baik untuk kemudian dapat melanjutkan studi.
Melanjutkan studi dengan tujuan menjadi
seorang ekonom yang memiliki spesialisasi atau ahli dalam bidang yang dipilih. Saya
pribadi merencanakan ingin mendalami ekonomi islam di Inggris, mohon doanya
dari pembaca sekalian J