saat di Cambridge University

saat di Cambridge University

Laman

Rabu, 15 Februari 2017

Bagaimana Meningkatkan Skor IELTS (Catatan 1: Reading)


Pertama kali saya mengerjakan soal IELTS, saya frustasi. Skor saya adalah 4. Saat itu jika tidak salah saya hanya betul 13 untuk soal reading dan 12 untuk listening. Writing dan speaking belum saya lakukan karena rencananya baru minggu depan.

Khususnya reading, saya kaget karena text reading IELTS puanjang puanjang banget hehehe. Karena belum tahu ilmunya akhirnya strategi yang saya gunakan saat itu adalah saya membaca textnya terlebih dahulu baru membaca soalnya.

Saat membaca text banyak sekali kosakata yang saya tidak tahu. Saya sungguh pusing, terfokus pada text yang kosakatanya tidak tahu artinya. Akhirnya sebagai hasil banyak soal yang saya tidak kerjakan, kehabisan waktu.

Saya masih optimis, di scoring (try out) yang ke dua, ketiga , keempat hingga kesepuluh hehe. Kok masih saja nilai reading saya tidak meningkat signifikan.

Kemudian saya berfikir, sambil membaca literatur dan berdiskusi. Pasti ada caranya untuk menaklukan soal reading yang berjumlah 40 soal dan dengan text yang puanjang puanjang itu. Pasti ada yang salah dengan atau belum saya temukan polanya.

Dari diskusi dan literature yang saya baca, Buku IELTS dari Test English School dan Barron, ternyata untuk mengerjakan soal reading ada strateginya. Berikut ini adalah strategi saya pribadi yang telah saya jalani dan saya buktikan dalam belajar IELTS selama 10 Bulan hehe.

  •  Sering latihan dalam kondisi test IELTS SESUNGGUHNYA. 


Mulailah mengatur waktu ketika mengerjakan soal reading IELTS. Waktumu 60 menit untuk 40 soal. Kebiasaan mengerjakan seperti real test Ini penting karena akan membiasakan kamu dalam kondisi test IELTS yang sesungguhnya.  

Dalam soal reading IELST ada 3 Text yang akan kamu dapatkan. Saya biasanya membagi waktu saya setiap text sebanyak 17 menit, sehingga setelah selesai 17 menit saya harus berpindah kepada text selanjutnya.  

Kenapa 17 menit? Ini agar kamu terpacu lebih cepat dalam membaca dan nanti masih ada sisa waktu sekitar 9 menit untuk melakukan koreksi. Koreksi ini penting, karena setiap soal punya instruction tersendiri, sebagai contoh : apakah soal ini dijawab dengan TRUE/FALSE atau YES/NO. Yang jika salah sangat fatal bagi keberhasilan skor IELTS kalian

  • Jangan Malas menambah KOSATKATA baru.

Saya sering menemukan kosakata yang saya tidak tahu ketika saya mengerjakan soal reading. karena dulu saya selalu terfokus kepada kosakata ini dan sering mengunakan ilmu “Kirologi”, kiro-kiro ini artinya apa ya ,hehe, maka akhirnya nilai saya jelek. Banyak jawaban yang saya tembak alias ngasal. 

Walhasil saya kemudian berfikir, okelah jika di try out pertama saya tidak tahu kosakata ini, maka di trayout selanjutnya saya harus sudah tahu. Saya tidak boleh jatuh di lubang yang sama dua kali. Kabar baiknya adalah beberapa vocab di IELTS itu adalah ulangan atau akan ada vocab vocab yang sama dengan soal soal beberapa tahun sebelumnya.

Okey baiklah saya akhirnya memperbaiki kosakata saya. Cara yang saya gunakan mengacu kepada metode AG HOGE. Dalam salah satu rulesnya (rules AG HOGE nomor 1) beliau bilang, JANGAN PERNAH MENGHAFAL KOSAKATA NYA SAJA (DO NOT MEMORIZE A SINGLE WORD). 

Tulislah sebuha kalimat utuh yang akan membantu kamu dalam memahami dan mengingat kosakata baru. misalkan kamu tidak tahu kata “hate”. Janganlah kamu tulis di buku synonim mu “hate” saja. Tulislah lengkap satu kalimat : i hate ice cream. Beri garis bawah dan carilah arti dan SYNONIMnya. 

Yap carilah persamaan katanya, karena soal reading IELTS itu banyak sekali yang menggunakan teknik pharaprasing yaitu kata atau kalimat yang berbeda namun memiliki arti sama. Lakukan ini di setiap kamu telah selesai mengerjakan scoring/try out IELTS reading. Baca kembali textnya dan cari kosakatanya

Berlatih bersama kawan kawan di Yarqi English Muslim Course
  •         Soal reading IELTS itu BERURUTAN.

Dulu saya sering bingung dari mana akan memulai soal IELTS. Manakah jawaban yang paling tepat karena tingkat soal yang berbeda (banyak pharaprasingnya). Membuat saya bingung. Akhirnya diskusi dengan teman dan mendapatkan pencerahan. 

Jadi soal IELST itu dibuat dengan berurutan. Jika kamu sudah tahu satu jawaban soal, maka kamu akan lebih mudah mencari jawaban sola berikutnya dengan melihat text berikutnya. Ilustrasinya adaah begini: jika kamu tahu jawaban soal nomor satu ada di kalimat pertama paragraf pertama, maka jawaban untuk soal nomor dua ada di kalimat atau text atau paragraf setelahnya. 

Pengetahuan ini simpel dan terkesan biasa saja, namun dalam pengalaman pribadi saya, saya terbantu untuk menemukan jawaban soal reading jika saya tahu text yang berhubungan dengan soal. Minimal saya bisa memahami soal dan memahami text dan saya cari hubungan antara soal dan text tersebut ada di jawaban yang mana. Ini membuat kita tidak bingung mencari jawaban khususnya untuk tipe soal yang menanyakan detail (supporting detail).

  • .       PAHAMI setiap tipe soal IELTS READING.

Pemahaman tentang soal ielts reading sangat membantu dalam menjawab. Kunjungi website www.ieltsadvantage.com untuk memberikan pemahaman tentang tipe soal reading dan bagiamana cara menjawabnya.

Okey, beberapa strategi itu saya jalankan ketika belajar IELTS reading. Jangan takut akan banyaknya text di soal reading. Jika kamu tahu polanya kamu akan lebih mudah dalam mengerjakan soal soal IELTS.

“yakinlah jika kamu lebih banyak menjawab soal dengan mengetahui jawabanmu ada di text maka akan lebih banyak jawaban benarmu, namun jika semakin banyak jawab dengan ngasalnya makin juelek lah nilai mu”

Kunci jawaban Soal IELTS reading adalah kamu tahu jawabannya berdasarkan text yang ada, bukan berdasarkan OPINImu dan mengira-ngira. Sekali lagi kamu harus yakin betul jawabanmu berdasarkan text.
-Pahami soalnya, pahami makna kalimat di text nya-

Sabtu, 01 Oktober 2016

Mengapa Harus Berorganisasi?

Awal bergabungnya saya ke dalam sebuah organisasi adalah karena saya tersilaukan dengan kakak-kakak senior yang lebih dahulu berada di dalam organisasi. Kala itu saya bergumam

“Wah keren ya di organisasi, dapat bicara di depan orang banyak, bisa punya sertifikat, menambah jaringan dan terlihat keren karena keliatan sibuk”.
Sepertinya itu alasan saya semasa kuliah ikut berorganisasi pada awalnya.

Namun semua pandangan saya berubah ketika negara api menyerang, Ketika saya menjalankan organisasi dengan sepenuh hati hehe.

Ada beberapa pelajaran kehidupan yang saya temui selama berkecimpung dalam organisasi. Bisa jadi nilai tersebut berbeda bagi setiap orang, namun begitu berikut saya tuliskan satu persatu apa yang saya dapatkan dalam berorganisasi.

Nilai pertama : Berorganisasi adalah Belajar

Tahun pertama bagi saya adalah tahun belajar, biasa saja, saya ikut organisasi himpunan mahasiswa jurusan (HMJ). Awalnya malah ogah-ogahan karena senioritas yang kental di jurusan saya (menurut saya waktu para senior galak banget dan memaksa kami ikut HMJ), jadilah saya ikut sekenanya saja organisasi. Sampai akhirnya momen pertama itu datang, saat saya diberikan amanah memegang sebuah kepanitiaan besar, lebih dari 50 orang terlibat di dalamnya. Ketika itu acaranya adalah seminar nasional HMJ IESP dengan skala acara nasional. Bisa dibayangkan betapa besar acaranya karena kami para panitia akan mengundang pembicara kelas nasional dan juga mengundang para mahasiswa dari seluruh Indonesia. Suka atau tidak, kami terpaksa belajar membuat sebuah acara besar. Kami harus belajar membuat Tema yang Idealis namun juga tidak kehilangan pasar (peserta), kami harus belajar mengerti urusan keuangan dan proposal, belajar urusan persuratan, pelayanan tamu hingga urusan konsumsi. intinya belajar, belajar dan belajar.

Singkat cerita terpaksa saya jadi rajin ikut rapat, kadang sampai malam dan paginya harus kuliah. Enam bulan persiapan kami lakukan, hanya untuk acara yang berdurasi tiga hari. Alhamdulillah, dari terpaksa jadi terbiasa. Bersama kawan kawan seluruh panitia kami sukses melaksanakan seminar nasional. Tidak dapat saya lukiskan perasaan bahagia setelah selesai acara tersebut. Memang bukan dilihat dari megahnya acara atau menterengnya pembicara, meski kami gagal di beberapa sisi. Namun terus bergerak disaat kesulitan mendera dan menyelesaikan apa yang kami mulai adalah prestasi tersendiri.

Sering senior kami bilang, inilah inti organisasi yaitu berproses. Saya tambahkan, yap berorganisasi adalah berproses untuk terus belajar terutama dari hal terkecil seperti mengurus konsumsi dan yang paling besar urusan dengan pihak luar. Belajar mengurus benda benda hingga mengelola perasaan manusia, emosi, kepandaian dan segala macam bentuk sisi kemanusiaan yang kita ramu untuk sebuah tujuan, suksesnya acara J.

Nilai Kedua : Memberi Contoh seribu kali lebih baik dari pada menyuruh

JIka saya boleh jujur dalam berorganisasi yang saya lakukan adalah trial and error. Saya bukan orang yang paham tentang kepemimpinan. Kala saya dapat kesempatan memimpin saya bingung apa yang harus saya lakukan. Namun semenjak dari SMP sudah ditanamkan oleh guru saya (waktu itu guru bahasa arab). Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memberi contoh, bukan hanya menyuruh dan menunjuk. Hanya itu satu bekal saya kala itu dalam memimpin kepanitiaan. Saya bukan tipe orang yang mudah disukai, bukan tipe orang juga yang bisa bergaul dengan siapapun. Banyak celah dan gap friksi antara saya dan panitia. Tapi satu hal yang saya pegang, saya memberi contoh. Membersamai kala melakukan sebuah tugas, sehingga si penerima tugas tidak merasa bekerja sendirian. Meski dalam keberjalanan tidak semua orang melihat apa yang saya contohkan, tidak semua panitia tahu apa yang saya lakukan.

Nilai ketiga : Bersama kesulitan, Ada Kemudahan

Seiring keberjalanan waktu, secara tidak sadar terbangun dalam diri sebuah tekad untuk tidak mudah menyerah. Kadang harus ngotot dalam mencapai goal, kadang juga saya kebablasan dan terburu buru dalam mengambil keputusan. Selalu melihat celah dan solusi serta berfikir positif. Pasti ada jalannya. Teringat satu ayat Al Qur’an yang sering kami ulang dalam menghadapi kesulitan di organisasi. “sesunguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan, bersama kesulitan pasti ada kemudahan” itu kami yakini dalam menjalani tugas di organisasi.

Kembali lagi ke cerita seminar nasional HMJ, ketika itu H-1 acara seminar nasional, secara tiba tiba pembicara utama membatalkan kesedianya untuk hadir di acara kami. Dapat dibayangkan bagaimana shocknya seluruh panitia. Namun kami coba tetap sabar dan kembali mengatur strategi. Kami coba hubungi ulang dan meminta disposisi, akhirnya Alhamdulillah kami mendapatkan pembicara pengganti. Tidak hanya itu, tepat setengah jam sebelum magrib, kami mendapatkan telpon dari salah satu sponsor yang mengkonformasi bersedia memberikan sponsorshipnya (jumlahnya hampir setengah dari seluruh kebutuhan yang ada). Sekali lagi Alhamdulillah, disetiap kesulitan yang kami hadapi, Allah juga sudah menyiapkan kemudahannya J. Dan hal ini sering sekali terjadi di dalam keberjalanan organisasi yang saya geluti.

Nilai Keempat : Sahabatmu yang paling berharga.

Saya bukan orang yang ahli dalam mengatur kemampuan seseorang. Sungguh saya belum punya ilmu akan hal itu. Namun begitu, saya punya tekad mengusahakan yang terbaik yang saya mampu. Alhamdulillah saya merelakan diri saya ketika kadang ada yang membenci akibat kebijakan yang saya buat. Di kala terdapat beberapa bagian dalam organisasi yang membenci saya dan tidak ingin bergerak bersama, sahabat sayalah akhirnya yang membantu saya. merekalah yang membantu untuk mengatur panitia, mengatur keberjalanan acara di beberapa sisi yang saya tidak mampu menghandlenya. sahabat saya yang menolong disaat saya sedang mengusahakan urusan yang lain dan tidak sempat memberi perhatian kepada panitia. Terimakasih sekali lahi saya haturkan kepada sahabat-sahabat saya yang tercinta.


Suasana rapat HMJ IESP

Nilai Kelima : BERVISI BESARLAH

Saya belajar tentang Visi, di organisasi saya belajar untuk berfikir jauh kedepan. Bagaimana organisasi ini kedepan, tidak hanya satu dua bulan. Satu tahun, dua tahun bahkan lima tahun. saya belajar hal tersebut di dalam organisasi, sampai sempat saya berfikir, bagaimana sebuah organisasi bisa berjalan jika pemimpinnya tidak punya visi besar. Tidak hanya sala jalan program kerja dan membuat laporan pertanggungjawaban. Organisasi yang kita geluti haruslah bernyawa, idealis dan tidak pragmatis. Semuanya ditujukan hanya untuk perbaikan dan perbaikan bagi generasi yang mendatang. Agar mereka tidak melakukan kesalaha yang sama dengan apa yang kita lakukan, agar mereka tahu dan mempunyai arah kemana harus melangkah.
Dalam beberapa kesempatan saya sampaikan “hai kawan kawan, kita akan melakukan kerja kerja besar” artinya kerja kerja yang tidak kenal lelah, kerja kerja yang bervisi besar,

Nilai keenam : Bangunlah Jaringan Jangka Panjang

Terakhir saya belajar membangun relasi dan jaringan. Hubungan dengan berbagai pihak, dekanat, universitas, perusahaan, alumni, pembantu dekan. Hubungan yang sehat di antara kedua belah pihak sangat penting. Seringkali yang terjadi adalah kita hanya datang pada seseorang bila ada maunya saja, selain itu hilang sudah komunikasi. Hal tersebut menyebabkan jaringan yang kita miliki berumur pendek, tidak bertahan lama. Bangunlah jaringan yang kuat, yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak. Relasi juga manusia yang punya akal dan perasaan yang jujur dan bisa menilai siapa kita. Tanyakanlah kabar kepada berbagai pihak yang membantu acaramu, atau saling memberi kabar selepas suksesnya sebuah acara.

Oh iya satu lagi, ketika membangun jaringan, atau ketika menawarkan sebuah proposal kerjasama. Posisikanlah diri kalian setara, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. hal ini agar kalian tidak merasa inferior, juga sebaliknya agar kalian memberikan hal terbaik bagi para sponsor yang akan membantu acara kalian. Tawarkanlah hal esensial yang kira kira dapat menguntungkan perusahaan seperti promosi dan sebagainya agar sama sama win win solution.

Akhirnya....

Masih banyak yang harus saya kejar dalam organisasi, sempat saya berfikir jika saya diberi kesempatan lagi untuk terjun di organisasi yang sama saya mau. Dalam satu periode sedikit sekali yang saya lakukan untuk organisasi saya. Semoga saya bisa berkontribusi (sibuk lagi) dalam peran yang lebih besar dan bisa lebih bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa indonesia.

Selamat berkarya, berorganisasi demi kamajuan agama nusa dan bangsa. Merdeka !!!
Keluarga Besar HMJ IESP 2013/2014

Rabu, 07 September 2016

Skripsi, si script yang sweet

Menulis skripsi gampang atau susah? Pernah suatu ketika teman bertanya tentang skripsi. Bagiku menulis skripsi bukan gampang atau susah, namun mau atau tidak kita mengerjakannya. Seperti menulis karya tulis lain, menulis skripsi adalah sebuah proses menulis yang bisa jadi terpanjang dalam hidup, hehehe. Maksudnya adalah menulis skripsi membutuhkan waktu dan prioritas dalam pengerjaannya. Tidak bisa tring, semalam jadi dan waw skripsi kamu hebat banget. Nono. Layaknya sebuah pisau, bagian bawah pisau akan menjadi tajam apabila terus kita mengasahnya. Demikian skripsi, akan menjadi cetar tulisan kita bila kita telaten mengerjakan dan konsisten.

Lantas mulai dari mana? Temanku lagi lagi bertanya, begini, menulis ibaratkan menuang air dari sebuah cangkir ke dalam sebuah gelas. Apabila tidak ada air, maka kita tidak bisa memenuhi cangkir bukan? Membaca diibaratkan sebagai air yang berada di dalam cangkir, otak kita ibaratkan cangkir, dan kertas kosong kita ibaratkan gelas. Cangkir kita perlu diisi dengan air begitu juga otak kita, perlu diisi dengan banyak membaca. Pertanyaannya terjawab bukan? Jadi memulai menulis skripsi dimulai dari banyak membaca. Bacalah sebanyak banyaknya buku dan teori yang sesuai dengan bidangmu. Bacalah penelitian penelitian terdahulu, majalah dan koran serta sumber berita lain. Serap sebanyak banyaknya informasi terkini dan pahami sedalam dalamnya teori.

Skripsi saya, Analisis Netralitas Uang Indonesia Studi Kasus 1990-2014

Kalo sudah membaca, apa ide skripsi muncul begitu saja? Belum tentu juga. Kadang memang kita harus memilih, mana ide yang menarik bagi kita. Pilihan bisa berdasarkan ketertarikan kita terhadap ide tersebut, ketersediaan data atau keterbatasan lain. Namun setidaknya dengan membaca lebih banyak, kita menjadi lebih banyak memiliki alternatif ide, semakin tahu informasi update semakin tahu ada permasalahan yang baru. Semakin memahami teori semakin bisa menjelaskan sebuah fenomena dari kacamata ilmiah.

Terkhusus untuk teori, teori diibaratkan sebagai peta. Dengan membaca peta kita jadi tahu letak gunung di sebuah daerah. Bagaimana bentuk tanah dan di mana letak laut. Dengan memahami teori, kita bisa memahami hubungan satu variabel dengan variabel lain. Kita bisa memprediksi apakah hubungannya positif, atau negatif. Lebih lanjut kita bisa menjadikan dugaan awal atau hipotesis bagi penelitian kita. Tentunya dengan memahami asumsi asumsi dan melihat kenyataan secara empiris. Intinya kita akan mudah memahami sebuah fenomena jika kita tahu teori yang melatarbelakangi kejadian tersebut.

Kalau sudah paham teori sudah bisa menulis? Hmm butuh sedikit lagi. Coba kita mulai melihat fakta empiris di lapangan seperti apa? Dan coba di hubungkan dengan teori. Kira kira mendukung teori tertentu atau justru melawan teori tersebut? Mengapa kok bisa mendukung atau mengapa berlawanan? Nah disini kita mulai bisa membuat pendahuluan. Ya, fakta dan data awal bisa kita gunakan untuk menjelaskan pendahuluan skripsi kita. Pendahuluan adalah serangkaian fakta dan data yang menuntun pada perumusan masalah.

Ada perbedaan antar teori dan empiris bisa jadi merupakan celah bagi penelitian kita. Kita bisa menguji perbedaan empiris kita dan teori yang melatarbelakangi. Hal tersebut menuntun pada perumusan masalah. Setelah itu kita bisa menentukan tujuan penelitian kita. Misal tadi kita menemukan ada beda di awal antara data empiris dan teoritis. Berarti inti dari skripsi kita atau tujuan skripsi kita adalah meacri tahu mengapa ada perbedaan? Apa seja sebab sebab yang menyebabkan fakta empiris berbeda dengan teori? Atau secara bahasa yang ditulis nanti, bisa jadi tujuann penelitian mu adalah menguji secara empiris teori tertentu di daerah tertentu pada periode tertentu.

Sampai disini paham? Aku balik bertanya pada temanku. Yang tadi aku jelaskan adalah rentetan menulis bab 1 dalam skripsi. Mengapa bab satu menjadi penting, (meskipun semua bab penting ) karena bab satu merupakan pengantar bagi bab bab selanjutnya. Bisa saja perubahan pada bab satu mengubah isi keseluruhan skripsimu. Haha teman ku hanya manggut manggut.

            Okey, kita skip dulu tinjauan pustaka. Karena kamu sudah paham kan? Tanyaku. Hmm yaya, tinjauan pustaka itu tinggal copy paste kan dari buku? Jawab dia. Hadooh... bukan, bukan, bukan asal potong tempel. Sedikit saja aku jelaskan ya, tinjauan pustaka itu adalah teori yang tadi kamu baca itu lho di awal. Yang mendukung atau memeprkuat fakta data yang kamu jelaskan di pendahuluan. Jadi ada kesinambungan antara pendahuluan dan tinjauan pustaka. Malah bisa jadi berisi penelitian mutakhir pada bidang mu. Itu juga bisa jadi tinjauan pustaka. Jadi ga asal copy paste.

            Hmm yaya, sambil nyengir kuda dia. Okey kalo metodologi penelitian itu apa? Jadi setelah kau memahami teori dan mengerti hubungan antar variabel, dalam bab metodologi penelitian itulah dijelaskan variabel yang kamu gunakan parameternya apa? Ukurannya seperti apa. Setelah jelas variabel yang kamu gunakan apa nah metode dalam menguji hubungan variabel itu menggunakan alat analisis apa? Jadi alat analisis itu mengikuti tujuan penelitianmu. Bukan tujuan penelitian yang mengikuti alatmu. Alat analisis bukan untuk keren kerena. Bisa jadi dengan alat yang sederhana sudah bisa terjawab masalah penelitian mu. Jadi alat analisis tergantung tujuan penelitian mu.

            Aku lanjutkan yah, sedikit lagi magrib soalnya. Setelah kamu antar penelitianmu lewat pendahuluan, kamu paham teori yang menjelaskan hubungan antar variabel, kamu juga sudah tahu variabel apa yang akan kamu gunakan serta bagaimana cara menguji hubungan antara variabel tersebut. Nah saat nya kamu melakukan analisis. Mulailah mengujinya. Lihatlah hasilnya bagaimana?

            Khusus untuk hasil pengujian yang pertama kali kamu liat adalah arah hubungan antara variabelnya. Lihatlah apakah arahnya sesuai dengan teori? Jika sesuai kemudian lihat tingkat signifikansinya. Namun jika belum sesuai periksalah kembali. Apakah pemahaman teorimu sudah benar? Jangan jangan kamu salah memahami teori. Jika sudah benar cek kembali apakah pengambilan variabel mu sudah benar? Jangan janga ada variabel yang salah dalam pengukurannya. Hal tersebut bisa terjadi, dimungkinkan ketika pengambilan sampel atau pengambilan data tidak cermat sehingga nilai dari data tersebut tidak mencerminkan variabel yang dimaksud oleh teori.

            Jika sudah benar semua dan kamu cek sudah yakin namun masih bertentangan dengan  teori. maka saran saya sekali lagi untuk mengeceknya. Apakah uji uji asumsi yang melatar belakangi sudah terpenuhi semua? Jika sudah dan kamu benar benar yakin metode kamu sudah benar maka ya itulah hasil penemuanmu. Barangkali memang pengujian terhadap suatu teori tertentu di daerah tertentu dan pada teori tertentu bisa berbeda bila di daerah lain dan di periode lain.

            Oke the last adalah kesimpulan. Wait wait,,, aku paham kesimpulan itu yang ada di bab analisis kan? Tingal di ringkas aja. Kata temanku menyela. Hmmm ada sedikit perbedaan antara yang kamu pahami dan makna dari kesimpulan sesunguhnya. Setelah kamu menganalisis hubungan antar variabel, kamu juga sudah menemukan hasilnya dan penyebabnya. Maka saatnya kamu mengemukakan. Apakah sebenarnya makna dari temuanmu. Temuanmu menunjukkan apa itu lah kesimpulan. Jadi kesimpulan bukannya ringkasan dari bab analisis. Dan akhirnya saran. Untuk saran nih, aku sarankan jangan buat yang muluk muluk saran penelitianmu. Muluk itu yang ga ada hubugannya dengan hasil penelitianmu. Buatlah saran yang diambil berdasarkan hasil temuanmu. Sederhana bukan?

            Hmm yaya ternyata menulis skripsi sederhana. Tinggal kita mau atau tidak saja melakukan prosesnya ya. Hmm ya deh aku mau nulis sekarang. Semakian cepat memulai, semakin banyak waktuku untuk mengerjakan skripsi, semakin di asah semakin tajam. ^^


Minggu, 31 Januari 2016

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (lagi)


Lemas saya setelah tahu tidak diterima dalam seleksi nasional masuk penerimaan perguruan tinggi negeri atau SNMPTN. Saat itu baru lulus dari pondok pesantren Husnul Khotimah Kuningan dan sedang ketar ketir mencari universitas untuk melanjutkan studi.

Sambil hati tak karuan, sambil googling manakah universitas yang masih membuka pendaftaran. Dan Binggo, adalah Universitas Diponegoro yang masih menerima pendaftaran mahasiswa lewat jalur ujian masuk atau UM. Saat itu tahun 2011, dan posisi orang tua sedang di rumah mbah. Hanya saya dan adik yang berada di rumah. Akhirnya malam itu juga saya putuskan harus mendaftar Universitas Diponegoro (Undip). Sambil berdoa dan menghubungi orang tua untuk meminta restu. Semoga kali ini jebol masuk universitas.

Saat yang paling menentukan selama empat tahun kedepan adalah ketika memilih jurusan. Mengapa? Karena jika salah memilih atau tidak sesuai dengan minat maka yang terjadi (seringnya) adalah tidak bisa optimal dalam jurusan itu. (namun kemudian saya belajar, banyak yang masih dapat dilakukan selain menyesali salah pilih jurusan)

Berbekal pengetahuan yang minim tentang jurusan-jurusan di universitas (bahkan saya dulu tidak tahu bedanya fakultas, prodi dan jurusan itu apa) akhirnya saya memilih tiga ; Manajemen, Ilmu ekonomi dan studi pembangunan dan manajemen sumber daya perairan Universitas Diponegoro sebagai jurusan pilihan saya (waktu itu saya ikut IPC sehingga bisa memilih 3 jurusan).

Kira kira dialog dengan adik saya waktu itu seperti ini;

“kholid, kira kira mas pilih jurusan apa ? mas taunya jurusan manajemen, mas ga mau ambil IPA lagi takut ga keterima dan mau kabur dari matematika. Menurut kholid mas ambil jurusan apa?”

“mas aja ga tau apa lagi olid mas hehe”

“mas ambil jurusan manajemen ya yang pertama, terus akuntansi yang kedua. Tapi sebentar dehm akuntansi dan manajemen kan dua jurusan dengan tingkat peminat yang hampir sama. Jadi kalau tidak keterima di manajemen berarti saya juga tidak akan diterima di akuntansi undip.
Lantas saya scroll mouse ke bawah dan...

Aha !!!
ada jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan. Ini aja gimana dek? Ini belajar apa ya?"

“olid ga tau mass hehe, udah bismillah mudah mudahan yang terbaik itu mas”

Haha begitulah awal mula sejarah empat tahun satu bulan sembilan belas hari yang akan saya habiskan di jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Undip

besoknya saya langsung menuju undip untuk ujian tes masuk jalur ujian mandiri atau UM Sambil menerka nerka ini jurusan apa, mungkin ini jurusan yang akan menjadikan saya pemborong karena ada tulisan (pem) bangunan nya hehe pikir saya saat itu.

Belajar Apa di IESP?

Menurut buku teks yang saya pelajari di semester satu, ilmu ekonomi adalah ilmu tentang memilih. Memilih alternatif terbaik bagi keinginan manusia yang tidak terbatas dengan keberadaan sumberdaya yang terbatas (silahkan cek buku pak Sadono Sukirno hehe)
Lantas mengapa ada tambahan Studi Pembangunan? Pertanyaan ini belum terjawab hingga saya menempuh semester 3 dan menemukan sendiri matakuliah (matkul) ekonomi pembangunan.

Menurut buku Ekonomi Pembangunan pak Todaro yang saya baca, lahirnya ilmu ekonomi dan studi pembangunan adalah sebagai jawaban atas tantangan ilmu ekonomi yang tidak mampu menjelaskan fenomena di dunia ketiga. Dunia ketiga adalah negara yang tidak masuk ke dalam predikat negara sangat sangat kaya (negara dunia pertama) atau negara sangat sangat miskin (negara dunia kedua). Jadi ilmu ekonomi dan studi pembangunan akan menemukan jawaban atas fenomena ekonomi yang terjadi di negara dunia ketiga seperti negara kita, Indonesia.

Apakah masuk ke jurusan sosial terbebas dari matematika?
Jangan dikira masuk sosial bisa kabur dari matematika. Tidak, hehe. justru IESP adalah sains yang logic yang salah satu alatnya adalah matematika.
Matematika adalah bahasa, alat yang mempermudah belajar ilmu ekonomi.

Jika kamu memutuskan memilih menjadi ekonom, ada tiga hal yang harus kamu tahu. Kamu harus bisa menjelaskan dengan dasar teori yang kuat, kemudian bisa merumuskan dalam persamaan matematis dan kemudian bagaimana gambar grafisnya. Ketiga hal tersebut tidak lain melatih agar seorang ekonom memiliki kemampuan yang komprehensif. Jadi tidak hanya asal ngomong tong kosong.

Sepengalaman saya 7 semeseter sebenarnya sudah selesai seluruh mata kuliah yang saya ambil. Setiap semester saya selalu kebagian jatah SKS 24 karena IP saya diatas 3 hehe, dengan target SKS 146 maka genap 7 semeseter saja kita sudah bisa menuntaskan seluruh mata kuliah di fakultas ekonomi undip jurusan IESP khususnya.
Akan saya jelaskan sedikit mata kuliah versi saya pribadi yang akan telah saya ambil di dalam menjalani kuliah jurusan IESP. Ini menurut pengalaman saya, pengalam orang lain mungkin bisa berbeda

Semester 1 : kebanyakan adalah mata kuliah pengantar seperti pengantar teori ekonomi, pengantar manajemen dan pengantar akuntansi. Semua mahasiswa baru dari jurusan akuntansi, manajemen dan IESP wajib mengambil mata kuliah pengantar tersebut. Usahakan lulus atau dapat nilai B, karena biasanya mata kuliah pengantar adalah mata kuliah prasyarat sebelum mata kuliah yang lebih inti dari masing masing jurusan (waktu itu SKS matkul ini 4 jadi berat kalo mendapat nilai C hehe). Oh iya semester satu ini juga ada mata kuliah agama, olahraga dan matematika ekonomi

Semester 2 : mulai masuk ke mata kuliah inti dari jurusan. Untuk jurusan IESP akan mendapat mata kuliah Mikroekonomi I, Makroekonomi I, Statistika Ekonomi, Ekonomi moneter I. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah prasyarat agar bisa mengambil mata kuliah lanjutan di semeseter 4. Otomatis jika kamu tidak lulus matakuliah tersebut contoh Mikroekonomi 1 mendapata nilai “D”, maka kamu tidak bisa mengambil Mikroekonomi 2 di semester berikutnya. Di semester dua ini ada juga beberapa matkul lain seperti bahasa indonesia dan bahasa inggris

Semester 3 : mendapat matakuliah yang menurut saya adalah ilmu yang cabang. Jika Makro, Mikro serta ekonomi pembangunan diibaratkan batang, maka mata kuliah berikut adalah cabangnya. Berikut beberapa matkul di semeseter 3: ekonomi publik 1 dan ekonomi industri 1, ekonomi internasional 1. Nah semeseter 3 juga kamu akan mulai dapat mata kuliah ekonomi pembangunan. Yang mana merupakan salah satu inti mata kuliah selain makro dan mikro. Oh iya kamu juga bisa mengambil beberapa mata kuliah pilihan seperti ekonomi koperasi

Semester 4 : beberapa mata kuliah semester 4 masih sama seperti semester 3. Adalah mata kuliah cabang seperti ekonomi pertanian, ekonomi sumberdaya manusia, ekonomi islam dan ekonomi kelembangaan. Yang spesial adalah kamu akan dapat matakuliah Ekonometrika. Yaitu gabungan dari matematika, statistika dan teori ekonomi. Khusus untuk ekonometrika ini merupakan mata kuliah yang mewajibkan kamu punya dasar statistika yang kuat, sebelumnya di semester 3 dan 2 kamu kan sudah dapat statistika ekonomi, maka jangan di sia siakan. Selanjutnya ada beberapa mata kuliah lanjutan seperti ekonomi publik 2 dan ekonomi pembangunan 2

Semester 5: mulai semester ini kamu akan diperkenalkan cara membuat skripsi dengan mendapatkan mata kuliah metodologi penelitian. Harapan dari mata kuliah ini sesungguhnya adalah agar kamu mempersiapkan karya fenomenal mu yaitu skripsi sejak jauh jauh hari. Di akhir kuliah metodologi penelitian kamu wajib membuat proposal penelitian yaitu dari bab pendahuluan, tinjauan pustaka hingga metodologi penelitian. Berdasarkan pengalaman yang baik adalah proposal tersebut benar benar kamu kembangkan menjadi skripsi aslimu. Sehingga ketika mengambil skripsi di semester 7 kamu tidak mengulang dari awal.

Semeseter 6 : matakuliah di semester ini kebanyakan adalah matakuliah cabang dalam tingkat lanjutan. Seperti ekonomi internasional 2, ekonomi pengembangan regional, ekonomi moneter internasional, perekonomian indonesia. Semester 6 sudah bisa mengajukan dosen pembimbing lho bagi yang sudah cukup sks-nya

Semester 7: kamu sudah bisa ambil skrispsi dan mendapatkan dosen pembimbing. Untuk di IESP undip, saya mengajukan dua nama dosen pembibing, setelah itu akan di Acc oleh kepala jurusan mana yang akan jadi dosbing kita.

Semester 8: beberapa teman sudah ada yang sidang skripsi, so jangan mau ketinggalan. sebisa mungkin skrispsi harus sudah selesai di semester 8, kan sudah genap empat tahun

Semester 9 : bagi kamu yang sudah selesai selamat saatnya wisuda, hehe.



Setelah lulus IESP kemana?

lebih tepatnya prospek kedepan seperti apa?
Memang harus diakui (di Indonesia) tidak banyak space pekerjaan khusus bagi teman teman IESP, ada lowongan kerja khusus lulusan IESP namun tidak sebanyak lowongan untuk jurusan manajemen dan akuntansi. Namun begitu bukan berarti ilmu yang kita dapatkan tidak bisa kita manfaatkan. Dalam beberapa kesempatan keahlian meneliti anak anak IESP menjadi andalan. Selain itu banyak teman teman dan kakak kelas saya buktinya diterima kerja di perusahaan atau instansi bonafide. Memang ada yang sesuai dengan jurusan ada yang tidak sesuai. Beberapa diterima yang diperbankan, kementerian keuangan, astra, dan di sektor keuangan lain.

Meriset (baca: membaca teori, mencari data, mengolah dan menganalisis data, menginterpretasikan hasil analisis, dan menyimpulkan penemuan sehingga menemukan bukti baru yang memperkuat teori atau bertolak belakang dengan teori yang sudah ada) adalah makanan utama kawan kawan IESP. Jadi pekerjaan yang bersinggungan dengan meriset sesuatu bisa menjadi lahan bagi lulusan IESP.

Menurut kawan saya M Fahmi Priyatna dan Nur fahmi Rofiq sambil menunggu pekerjaan tetap atau panggilan beasiswa , lulusan IESP bisa bergabung menjadi asisten peneliti. Baik di dalam kampus bergabung bersama penelitian dosen (seru lho, dapet duit dan ilmu) atau di luar kampus seperti asisten peneliti (aspen) Bank Indonesia, atau bergabung bersama institusi peneliti seperti INDEF.

saya pribadi belum langsung mau kerja. Saya merasa ilmu saya masih sangat sedikit sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Mohon doanya yaa.

Melanjutkan kuliah dapat menjadi alternatif terbaik. Menurut saya , sekolah di Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan tingkat S1 merupakan dasar sangat baik untuk kemudian dapat melanjutkan studi.

Melanjutkan studi dengan tujuan menjadi seorang ekonom yang memiliki spesialisasi atau ahli dalam bidang yang dipilih. Saya pribadi merencanakan ingin mendalami ekonomi islam di Inggris, mohon doanya dari pembaca sekalian J




Selasa, 19 Januari 2016

Janji Gunung Ungaran


Ini kali kedua aku ke gunung Ungaran. Gunung yang berada di kabupaten Semarang, di sebelah kanan arah jalan raya Semarang – Solo. Naik gunung ungaran kali ini demi melaksanakan janjiku yang tertunda; jika terpilih menjadi ketua BEM FEB 2014/2015 maka akan aku daki gunung ini sampai puncak. Haha janji yang aneh sekaligus menantang. Lama waktu berlalu hingga dua tahun berikutnya baru kesempatan ini datang. Maka inilah perjalananku ke Ungaran bersama sahabat wisma Erdogan; Aab, Naufal, Rasyid, Irwin dan Bagus.

Pukul 10 malam kami berangkat dari wisma Erdogan, sekitar satu jam perjalanan daerah Bandungan. Melewati situs wisata Umbul Sidomukti, akhirnya kami sampai ke pos Mawar, pos dimana kami memarkirkan kendaraan kami.

Oh iya mengapa pos ini dinamai pos Mawar? Jika aku perhatikan jalan diantara Umbul Sidomukti hingga pos mawar, banyak sekali rumah warga yang punya kebun mawar, seperti lagu “mawar melati semuanya indah” itu benar ternyata. aku lihat bunga mawar merah dan putih bertebaran. Sebuah potensi ekonomi desa pikirku.

Hari itu hari senin (11/01/2016), pikirku gunung Ungaran akan sepi. Biasanya gunung Ungaran sangat ramai pada hari libur. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri, bisa berfoto ria mengambil angle yang keren tanpa mengantri. Hehe.

Jam 12 malam tepat kami mulai mendaki. Jarak antara pos mawar dan pos 1 cukup dekat, tidak sampai 20 menit, sedangkan jarak antara pos 1 dan pos 2 kurang dari 30 menit. Paling jauh adalah jarak pos 2 ke puncak, kami berjalan hampir 3 jam. Sebagai catatan kami melakukan perjalanan dengan santai hehe, jadi mungkin bisa lebih cepat bagi para pendaki ahli.

Jalur pendakian yang kami lalui sebenarnya adalah jalur yang cenderung ringan. Antara pos 1 hingga pos 2, kemudian pos 2 hingga kebun teh adalah jalan yang cenderung landai. Memang naik turun namun tidak terlalu berat. Namun setelah melewati kebun teh dan arah ke puncak gunung ungaran, barulah perjuangan dimulai.

Jalur yang menaik curam bahkan lebih dari 45 derajat kemiringan menjadi sebuah tantangan. Sesekali kami beristirahat sambil menikmati bekal bawaan, yap air dan roti menjad energi kami. Disepanjang jalan yang kami lewati, kami temukan banyak bebatuan dan akar pohon. Saya pikir banyaknya batu dan pohon cukup membantu untuk menjadi pijakan.

Tepat 15 menit sebelum azan subuh, kami mendirikan tenda. Sebenarnya sudah dekat lagi dengan puncak. Namun, kami sudah kedinginan dan lelah. Jadi kami putuskan untuk membuat tenda dan tidur hingga subuh.

Selepas subuh kami melanjutkan perjalanan. Semua barang yang berat-berat saya taruh di tenda, kami ke puncak hanya membawa bekal makanan saja.
Jalan semakin terjal, batu semakin besar. Mendaki semakin menantang. Namun foto semakin banyak haha. Teringat nasihat aab mengenai kode etik Petualang; jangan mengambil apapun kecuali foto, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak dan jangan membunuh kecuali waktu


Akhirnya pukul 6 kami sampai di atas puncak gunuung ungaran dengan ketinggian 2050 meter diataas permukaan laut. Yang terlihat adalah alam indonesia yang luar biasa, hijau pepohonan, diselingi hangat matahari yang baru terbit. Lukisan alam khas ciptaan Allah yang Maha Indah.  Aku bersyukur janji telah tertunaikan, serta berterimakasih kepada Aab, Naufal, Rasyid, Irwin, Bagus yang bersedia menemani perjalanan ke gunung Ungaran kali ini.



Berikut peralatan yang menurutku wajib dibawa:
  1. Senter
  2. Jaket
  3. Makanan dan Air secukupnya
  4. Uang secukupnya
  5. Tenda
  6. Sleeping bag
  7. Kamera
  8. Teremos buat bikin kopi di atas
Perkiraan biaya:
Bensin Motor PP Rp. 20.000
Parkir Motor di Pos Ungaran Rp. 5.000
Makanan dan air secukupnya Rp. 20.000
Total Rp. 45.000

Senin, 18 Januari 2016

Bertandang Ke Pulau Panjang

Hari ahad yang lalu (10/01/2016), saya berkesempatan untuk mengunjungi pantai Bandengan, Jepara untuk kesekian kali.

Bagi anak undip salah satu destinasi yang layak untuk dikunjungi adalah pantai Bandengan. Selain pasir pantainya yang putih dan lautnya yang biru, ternyata ada satu destinasi lagi yang dapat menjadi alternatif untuk dikunjungi. Pulau Panjang namanya.



Untuk menuju pulau panjang kita dapat menyewa perahu. setiap orang dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000 sudah PP. jarak antara pantai Bandengan ke pulau panjang sekitar 20 menit. oh iya, untuk masuk ke pulau Panjang juga dikenakan biaya sebesar Rp. 3000/orang


Saya belum tahu mengapa pulau ini dinamai pulau panjang sejujurnya. Namun setelah saya memutari pulau itu dengan berjalan kaki bersama teman-teman saya, saya menyimpulkan ternyata jalanan yang saya lalui berbentuk seperti persegi panjang.

Sepanjang perjalanan setapak, pemandangan disisi kiri saya adalah pantai dengan pasir putih sedangkan disisi kanan adalah pepohonan hijau.

Oh iya, di pulau panjang juga ada makam seorang yang bernama syekh Abu Bakal Al Baa'lawy. Saya belum begitu paham dia itu siapa, hehe. Namun beberapa orang pergi ke makam beiau. Mudah mudahan untuk mengingat kematian demi meningkatkan keimanan dan bukan tujuan lain.

Satu kali saya memutari pulau panjang membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Menurut saya waktu yang paling pas untuk ke Pulau Panjang adalah pagi sekitar jam 7, karena jam 9 sudah sangat panas untuk di berada di pantai. 
ditengah perjalanan kami sempat mengambil gambar, memang ada foto booth yang pas untuk take picture. Ada tulisan besar Taman Pulau Kecil Pulau Panjang disana.



Oke setelah puas berfoto ria, akhirnya kami kembali ke pantai Bandengan dengan naik perahu yang sama tanpa membayar lagi. Karena tiket untuk naik perahu sudah masuk juga untuk tiket pulangnya.

berikut estimasi biaya lengkap untuk 6 orang dengan naik mobil pribadi
  1. Bensin Semarang - Jepara naik mobil = Rp. 150.000
  2. Masuk Pantai Bandengan (Rp. 5000 x 6) = Rp. 30.000
  3. Sewa Perahu PP (Rp. 15.000 x 6) = Rp.90.000
  4. Masuk pulau panjang (Rp. 3000 x 6) = Rp. 18.000
total = Rp. 288.000
rata rata biaya per orang = Rp. 48.000

Kamis, 14 Januari 2016

Bagaimana Mahasiswa Ekonomi Mencari Data? (2)

Melanjutkan tulisan saya  mengenai ‘bagaimana mahasiswa ekonomi mencari data’
Sebelumnya saya menshare tentang dua website dalam negeri yang bisa menjadi referensi mencari data. 

berikut ini saya share dua website dari luar negri yang memiliki data makroekonomi indonesia bahkan makroekonomi dunia.

Pertama: World Bank ( data.worldbank.org )

Ada sejarah menarik mengenai World bank. World bank telah merintis keterbukaan data sejak lama. Namun per tanggal 1 Juli 2010 world bank kembali menegaskan diri terhadap keterbukaan. Tidak hanya data yang dapat di akses melalui website worldbank.org namun juga dokumen dokumen penting lain seperti dokumen yang berisi keputusan dewan dan petinggi world bank. Kebijakan tersebut diambil dengan harapan worldbank semakin meningkat akuntabilitas dan transparansinya terutama terhadap informasi.

Data dari worldbank mencakup data makroekonomi seluruh dunia. Data yang tersedia bisa dipilih berdasarkan: pernegara (by country), per topik tertentu (by topic), atau per indikator indikator ekonomi tertentu (by indicator).

Untuk mengunduh data dari worldbank sangat mudah. Hanya klik tulisan DOWNLOAD DATA di bagian kanan atas web dan pilih format EXCEL.



Jika beruntung data yang terunduh bisa memiliki periode yang sangat panjang. Beberapa kali saya mengunduh data saya dapati data mulai tahun 1960 hingga 2010, cukup lumayan untuk dianalisis regresi.

Berita baik untuk teman teman mahasiswa ekonomi. World Bank saat ini sudah mulai menerbitkan data hingga tingkat kabupaten dan kota se-Indonesia dengan berbagai format data makroekonomi. yaitu melalui website : INDODAPOER



memang karena baru di launching, jadi ketersediaan datanya masih minim. Namun menurut saya kedepan website INDODAPOER tersebut akan menjadi lebih sentral dengan semakin banyaknya periode data yang dimiliki.

Kedua : Federal Reserve Economic Data FRED 

https://research.stlouisfed.org/fred2/categories )

FRED adalah website dari bank sentral Amerika. merupakan salah satu website favorit saya dalam mencari data kuantitatif. mengapa? karena terdapat beberapa fitur yang membuat saya jatuh cinta sama website FRED. seperti:

  • seperti world bank memiliki periode data yang cukup panjang.
  • dapat memilih bentuk periode data apakah bulanan, quartalan atau tahunan
  • kita dapat menseleksi data yang akan kita unduh sesuai kebutuhan
  • terdapat grafik dari data yang tersedia sehingga dapat menjadikan gambaran awal perkembangan data.



terlebih dahulu kita diwajibkan mendaftar dalam website FRED. selanjutnya untuk mengunduh kita tinggal memasukkan data yang kita inginkan ke "keranjang data" (add data to list). 

sebelum mengunduh, kita juga dapat memilih dalam bentuk apa data kita unduh; apakah dalam bentuk  asli (level), perubahan tahun (change), persen perubahan (aPercent Change) dan lain lain.

jika sudah kita tentukan dalam bentuk apa maka selanjutnya tinggal mengklik "add series to my data list"  dan kemudian data sudah dapat di unduh (setelah klik satu tahap lagi).



berikut ini contoh tampilan grafik yang ada di website FRED


Demikian beberapa website yang dapat dijadikan referensi dalam mencari data bagi mahasiswa ekonomi. semoga bermanfaat.

tambahan: bagi yang ingin mencoba mencari data mikro ekonomi dapat melalui web:
  • http://www.rand.org/labor/FLS/IFLS.html
seperti FRED untuk mengunduhnya harus login terlebih dahulu.